Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepentingan pembelajaran
mengenai perekonomian di Indonesia.
Masalah yang dirumuskan pada penilitian ini adalah apakah ada pengaruh
yang signifikan terhadap penerapan kenaikan BBM dalam perekonomian di
Indonesia? Melalui kajian ini peniliti diharapkan dapat menggambarkan dan
menjelaskan tentang pengaruh dari kenaikan BBM yang berada di Indonesia. Metode
yang digunakan adalah metode analisis data dengan bentuk penelitian
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah diambil 41 responden
mahasiswa Universitas Gunadarma. Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini
adalah dengan menyebarkan kuisioner terbuka dilingkungan Universitas Gunadarma.
Pendahuluan
Indonesia adalah salah
satu produsen minyak dan gas bumi di dunia yang digunakan untuk berbagai
keperluan yang ada. Pada masa kini ketergantungan
Indonesia pada energi fosil membuat produksi minyak bumi dalam negeri menurun
drastis sejak tahun 2001 silam. Keadaan ini didorong oleh kebutuhan yang terus
naik dan tumbuhnya sektor industri di Indonesia.
Di
Indonesia, minyak bumi diolah juga untuk digunakan sebagai Bahan Bakar Minyak atau BBM, yang merupakan
salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi,
digunakan juga untuk bahan bakar kendaraan masyarakat luas. Sebagai produsen
dan distributor,Indonesia memiliki Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara
dalam kaitannya terhadap bahan bakar, sampai saat ini disubsidi oleh pemerintah
untuk kebutuhan pasar. Menurut Kurtubi, pengamat minyak dan gas dari Center for
Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) menyatakan bahwa cadangan minyak
Indonesia saat ini sekitar 3,7 miliar barel atau sekitar 0,2% cadangan dunia.
Dengan produksi minyak rata-rata 600 ribu barel per hari dan tanpa menemukan
cadangan baru, maka cadangan minyak kita habis dalam 12 tahun.
Saat
Ini, konsumsi minyak Indonesiai sudah mencapai 1,5 juta bph, sedangkan produksi
minyak Indonesia hanya 826 ribu bph sehingga Indonesia harus mengimpor minyak
dari luar negeri sebanyak 700 ribu bph. Sehingga uang negara yang dikeluarkan
untuk impor minyak saat ini mencapai US$ 120 juta atau hampir Rp 1,3
triliun per hari. Per tahun konsumsi BBM naik 8 persen, sementara produksinya
justru menurun sampai 15 persen..
Pada
tanggal 17 November 2014 lalu, pemerintah menaikan harga bahan bakar jenis
premium dan solar sebesar Rp. 2.000,-.Berbagai macam tanggapan dan respon
bermunculan, pemerintah menaikan harga untuk mengalihkan subsidi ke arah
sektor produktif (kesehatan dan pendidikan) serta anggaran belanja yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, dengan memberikan
perlindungan ke masyarakat yang kurang mampu dengan berbagai cara, serta
operasi pasar untuk menakan harga kebutuhan di pasar. Berbagai pengruh juga
dirasakan oleh masayarakat Indonesia tak terkecuali mahasiswa Gunadarama yang
menimbukan berbagai pengaruh dalam berbagai aspek.
Rumusan
Masalah
Permasalahan yang dikemukakan adalah
apakah ada pengaruh kenaikan BBM terhadap mahasiswa Gunadarma?
Bahan
Dan Metode
Metode penelitian ini adalah menggunakan
metode analisis data dan bentuk metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner dan menyebarkannya
kepada para mahasiswa dilingkungan kampus. Sumber data dalam penelitian ini
diambil sebanyak 41 responden mahasiswa Universitas Gunadarma.
Hasil
Kendaraan
|
Total
|
Mobil
|
5
|
Motor
|
35
|
Bis
|
4
|
Angkot
|
20
|
Kereta
|
11
|
Lain-Lain
|
3
|
| |||||||||||||||||
No.
|
Pertanyaan
|
Y
|
T
|
TH
|
1.
|
Apakah
anda setuju dengan kenaikan BBM?
|
|||
2.
|
Apakah
uang jajan anda bertambah setelah kenaikan BBM?
|
|||
3.
|
Apakah
uang jajan anda berpengaruh setelah kenaikan BBM?
|
|||
4.
|
Apakah
ada kebutuhan yang anda kurangi setelah kenaikan BBM?
|
|||
5.
|
Apakah
harga-harga yang anda konsumsi mengalami kenaikan?
|
|||
6.
|
Apakah
anda akan memilih mengkonsumsi bekal pribadi untuk menghemat pengeluaran
konsumsi anda?
|
|||
7.
|
Apakah
pengeluaran anda mengalami kenaikan bbm?
|
|||
8.
|
Apakah
kenaikan bbm saat ini akan mempengaruhi biaya kuliah anda?
|
|||
9.
|
Apakah
anda setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain?
|
|||
10.
|
Apakah
anda percaya pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor
lain?
|
|||
11.
|
Apakah
kebijakan kenaikan BBM ini tepat untuk kondisi Negara saat ini?
|
|||
12.
|
Jika
anda pengguna kendaraan pribadi, apakah anda menggunakan bahan bakar
bersubsidi?
|
|||
13.
|
Jika
anda pengguna kendaraan pribadi, akankah anda akan beralih ke transportasi
umum?
|
|||
14.
|
Akankah
anda beralih ke penggunaan bahan bakar non-subsidi?
|
|||
15.
|
Apakah
bbm perlu disubsidi?
|
Menurut hasil
penelitian yang telah kami lakukan, jawaban kuisioner :
|
|||||||
Pembahasan
Dari
hasil penelitian yang telah kami lakukan kepada 41 responden mahasiswa
Universitas Gunadarma sebanyak 35 orang mahasiswa menggunakan sepeda motor
untuk alat transportasi ke kampus, banyak juga mahasiswa Universitas Gunadarma
yang menggunakan alat transportasi seperti mobil, angkutan umum, bis, kereta
dan lain-lain. Setelah terjadinya kenaikan harga BBM, mahasiswa merasakan
sebanyak 7 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 500, sebanyak 8 orang
mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 1.000, sebanyak 20 orang mengalami
kenaikan harga sebesar Rp. 2.000, sebanyak 4 orang mengalami kenaikan harga
sebesar Rp. 3.000, sebanyak 1 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 4.000,
sebanyak 3 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 5.000, dan sebanyak 5
orang mengalami kenaikan harga lebih dari Rp. 5.000.
Menurut survei yang telah kami lakukan,
didapatkan data :
1.
Sebanyak 21 orang setuju dengan adanya
kenaikan BBM, sebanyak 17 orang tidak setuju dengan adanya kenaikan BBM dan
sebanyak 3 orang tidak tahu setuju atau tidak dengan adanya kenaikannya BBM.
2.
Sebanyak 8 orang mengalami bertambahnya
uang jajan, sebanyak 27 orang tidak mengalami bertambahnya uang jajan dan
sebanyak 6 orang menjawab tidak tahu.
3.
Sebanyak 23 orang mengatakan uang
jajannya berpengaruh setelah adanya kenaikan BBM, sebanyak 16 orang mengatakan
uang jajannya tidak berpengaruh setelah adanya kenaikan BBM dan sebanyak 2
orang mengatakan tidak tahu.
4.
Sebanyak 17 orang mengatakan ada
kebutuhan yang harus mereka kurangi setelah kenaikan BBM, sebanyak 22 orang
mengatakan tidak ada kebutuhan yang harus mereka kurangi dan sebanyak 2 orang
mengatakan tidak tahu.
5.
Sebanyak 31 orang mengatakan harga-harga
yang mereka konsumsi mengalami kenaikan, sebanyak 6 orang mengatakan
harga-harga yang mereka konsumsi tidak mengalami kenaikan dan sebanyak 4 orang
mengatakan tidak tahu.
6.
Sebanyak 24 orang mengatakan mereka akan
memilih untuk mengkonsumsi bekal pribadi untuk menghemat pengeluaran, sebanyak
15 orang mengatakan mereka tidak akan memilih untuk mengkonsumsi bekal pribadi
untuk menghemat pengeluaran dan 2 orang mengatakan tidak tahu.
7.
Sebanyak 32 orang mengatakan pengeluaran
mereka mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan BBM, sebanyak 6 orang
mengatakan pengeluaran mereka tidak mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan
BBM dan sebanyak 3 orang mengatakan tidak tahu.
8.
Sebanyak 9 orang mengatakan kenaikan BBM
akan mempengaruhi biaya kuliah, sebanyak 15 orang mengatakan kenaikan BBM tidak
akan mempengaruhi biaya kuliah dan sebanyak 17 orang mengatakan tidak tahu.
9.
Sebanyak 25 orang mengatakan mereka
setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain, sebanyak 10
orang mengatakan mereka tidak setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi
BBM ke sektor lain dan sebanyak 6 orang mengatakan tidak tahu.
10. Sebanyak
16 orang mengatakan mereka percaya pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran
subsidi BBM ke sektor lain, sebanyak 16 orang mengatakan mereka tidak percaya
pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain dan
sebanyak 9 orang mengatakan tidak tahu,
11. Sebanyak
16 orang mengatakan tepat untuk kebijakan kenaikan BBM pada kondisi Negara saat
ini, sebanyak 17 orang mengatakan tidak tepat untut kebijakan kenaikan BBM pada
kondisi Negara saat ini, dan sebanyak 8 orang mengatakan tidak tahu.
12. Sebanyak
25 orang yang menggunakan kendaraan pribadi mengatakan mereka menggunakan bahan
bakar bersubsidi, sebanyak 11 orang yang menggunakan kendaraan pribadi
mengatakan mereka tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi, dan sebanyak 5
orang tidak tahu.
13. Sebanyak
10 orang yang mengunakan kendaraan pribadi akan beralih ke transportasi umum,
sebanyak 20 orang yang menggunkan kendaraan pribadi tidak akan beralih ke transportasi
umum, dan sebanyak 11 orang mengatakan tidak tahu.
14. Sebanyak
21 orang mengatakan mereka akan beralih ke bahan bakar non-subsidi, sebanyak 12
orang mengatakan mereka tidak akan beralih ke bahan bakar non-subsidi, dan
sebanyak 8 orang mengatakan tidak tahu.
15. Sebanyak
21 orang mengatakan BBM perlu disubsidi, sebanyak 15 orang mengatakan BBM tidak
perlu disubsidi, dan sebanyak 5 orang mengatakan tidak tahu.
Kesimpulan
Saat ini sedang maraknya dengan kenaikan
BBM yang berdampak pada semua kalangan masyarakat di Indonesia. Mahasiswa
Gunadarma juga merasakan dampak dari kenaikan BBM tersebut. Kami melakukan
penelitian di sekitar lingkungan kampus Universitas Gunadarma tentang pengaruh
dari kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia dengan cara menyebarkan kuisioner
kepada 41 responden secara acak. Hasil penelitian yang telah kami lakukan dari
hasil kuisioner tersebut menyatakan sebanyak 48% dari responden menyatakan
setuju dengan adanya kenaikan BBM. Dan sebagian besar dampak dari kenaikan BBM
mempengaruhi harga-harga keperluan mahasiswa sehari-hari.
Daftar
pustaka
Reksohadiprojo,
Sukanto. (1988). Ekonomi Energi. Pau
Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta
2 komentar:
good artikell
terima kasih
Posting Komentar