RSS

Low Cost Green Car (LCGC)



Mobil murah Low Cost Green Car (LCGC)
Tahun 2013 merupakan tahun yang panas dingin bagi perekonomian Indonesia, ibarat perempuan yang kebingungan dengan diskon sana-sini. Bagaimana tidak panas dingin,pertengahan tahun ini masyarakat Indonesia baru saja dihadapkan dengan aneka kebijakan. diantaranya penghematan subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM yang secara otomatis mengakibatkan bertambahnya inflasi, kelangkaan bahan pangan seperti daging yang masih belum dapat swasembada, dan kedelai yang masih selalu impor, belum lagi Indonesia harus dihadapkan pada melemahnya nilai tukar rupiah yang telah menembus Rp11.500 pada awal September, sehingga mengharuskan Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate menjadi 7.25 Bps, ini merupakan angin segar bagi pelaku industry di dalam negeri,namun hal ini dapat berdampak pada naiknya suku bunga perbankan yang mengakibatkab pertumbuhan kredit berkurang dan yang paling terbaru yaitu disepakatinya perjanjian multilateral dengan negara ASEAN yaitu MEA 2015, kehadiran perjanjian kerjasama tersebut menyuruh pemerintah untuk menyiapkan segala sesuatunya agar Indonesia dapat bersaing dengan negara ASEAN, sehingga pemerintah memtusukan tentang kebijakan insentif produksi Low Cost Green Car (LCGC) untuk menutup kemungkinan dari tingginya mobil impor dari ASEAN dan mengejar ambisi penjualan nasional 50 ribu unit hingga akhir tahun, yang oleh sebagian pelaku ekonomi dinilai justru dapat meningkatkantransactioncost di Indonesia dan permasalahan lainnya.
Kehadiran peraturan pemerintah mengenai Low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah ramah lingkungan ini ditanggapi oleh kementrian perindustrian, untuk segera mengebut penerbitan pelaksanaanya. Dengan hadirnya Low Cost Green Car di Indonesia, diharapkan mampu memproduksi 50 ribu unit hingga akhir tahun, yang akan menumbuhkan industri otomotif sebesar 10% dan pada tahun berikutnya penjualan LCGC ditargetkan mencapai 300 unit. Kemudian terkait ekspor diharapkan pada akhir tahun 2014 Indonesia dapat mengekspor mobil murah tersebut, sehingga akan ada penyerapan tenaga kerja yang sangat tinggi dari industri otomotif ini.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan APBN dalam negeri, komponen LCGC diwajibkan untuk menggunakan komponen dalam negeri sebesar 40% untuk tahun pertama dan pada tahun kelima mencapai 80% sehingga dapat merangsang industri pengolahan dalam negeri sebesar 10%. Bahkan untuk mengantisipasi semakin membengkaknya subsidi BBM, mobil LCGC diwajibkan untuk menggunakan bahan bakar sejenis pertamax.

Namun untuk negara berkembang seperti Indonesia kebijakan mobil murah LCGC dinilai kurang tepat. Hal itu justru akan menambah sulit permasalahan yang hingga kini belum dapat terselesaikan seperti kemacetan, semakin meningkatnya permintaan BBM, masih rendahnya tenaga kerja Indonesia akan penguasaan teknologi, semakin meningkatnya transaction cost, tingginya tingkat kesenjangan. Dampak kemacetan dari sisi ekonomi jelas lebih terlihat dari sisi manfaat yang hilang dan biaya yang harus dikeluarkan. Kemacetan membuat pengguna kendaraan bermotor harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk pembelian bahan bakar, yang berujung pada tingginya biaya transaksi ekonomi di Indonesia apabila tidak diimbangi oleh peningkatan infrastruktur, selain itu juga berpengaruh pada psikis sesorang, mereka akan cenderung lebih mudah stress, kesal, lelah dan waktu yang terbuang banyak.  Selain kemacetan yang juga akan mengakibatkan boros nbahan bakar, permintaan kendaraan yang tinggi tentunya juga akan meningkatkan volume konsumsi BBM negara Indonesia (f(DBBM)= Harga bensin dalam negeri + harga teknologi) , yang notabene Indonesia juga masih mengimpor BBM.
Kebijakan mobil murah LCGC bias dengan konsep mobil murah dan konsep Low Cost Green Car, dan ini hanyalah mobil-mobil biasa yang ditujukan untuk para pengguna middle high economy. Konsep mobil murah LCGC dinegara maju dengan negara Indonesia sangat berbeda di negara asalnya yang dimaksud dengan LCGC yaitu moil hemat energy yang telah menggunakan energy terbarukan (Hybird), dan untuk produksinya menggunakan material yang ramah lingkungan, serta tidak meninggalkan emisi karbon yang sangat tinggi pada saat produksi dan penggunaanya. Hal ini tentu sangat berkebalikan apa yang terjadi di Indonesia. Konsep mobil murah LCGC di Indonesia yaitu hanya mengandalkan mesin dibawah 1300 cc dan bahan bakar 28 km/liter, hal ini tentunya tidak ada perbedaan dengan mobil-mobil city car biasa yang diproduksi sebelum kebijakan ini, Cuma bedanya diberi embel-embel LCGC. Sehingga dapat dipastikan nama mobil murah ini tidak ditujukan untuk masyarakat yang belum memiliki kendaraan namun untuk masyarakat menengah ke atas untuk menambah jumlah kendaraanya.
Selain itu, pemerintah juga beralasan bahwa mobil murah LCGC di produksi sebagai upaya untuk meredamnya tingginya permintaan mobil dalam negeri, saat mengahadapi MEA 2015 sekaligus sebagai investasi yang cukup menyerap banyak tenaga kerja, dinilai kurang tepat. Pemerintah seharusnya mengetahui sebab dan akibat kenapa permintaan kendaraan bermotor di Indonesia sangat tinggi hingga menimbulkan dampak domino (kemacetan, tingginya volume BBM, hi travel cost, inflasi dll), bukan malah justru ini digunakan kesempatan untuk menambah jumlah mobil di Indonesia tanpa diimbangi dengan infrastruktur panjang jalan yang memdadai. Dilihat dari sebab dan akibat, tingginya permintaan kendaraan bermotor di Indonesia karena tidak meratanya distribusi barang public untuk melindungi masyarakat yang menggunakan transportasi publik seperti lebih tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan transportasi umum daripada menggunakan kendaraan pribadi, kurangnya akses transportasi umum hingga ke daerah, sehingga masyarakat Indonesia secara otomatis lebih memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor. Dari sisi Investasi untuk menyerap tenaga kerja, kebijakan mobil murah LCGC dinilai juga tidak tepat, berdasarkan data BPS (Badan Pokoknya Statistik) *hehe

Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (bulan Febuari) 2010 - 2013
Lapangan Pekerjaan Utama
2010
2011
2012
2013
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
42 825 807
42 475 329
41 205 030
39 959 073
Pertambangan dan Penggalian
1 188 634
1 352 219
1 620 028
1 555 564
Industri
13 052 521
13 696 024
14 211 562
14 784 843
Listrik, Gas dan Air
208 494
257 270
297 805
254 528
Konstruksi
4 844 689
5 591 084
6 103 457
6 885 341
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
22 212 885
23 239 792
24 020 934
24 804 705
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
5 817 680
5 585 124
5 191 771
5 231 775
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
1 639 748
2 058 968
2 779 201
3 012 770
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
15 615 114
17 025 934
17 373 017
17 532 590
Lainnya
-
-
-
-
Langsung copas dari bps.go.id

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Indonesia masih berkecimpung di dunia agraris, bahkan jumlahnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dan sempat meningkat pada tahun 2012 kemudian turun lagi pada tahun 2013 , namun dilihat berdasarkan PDB per sektor atas dasar harga konstan dengan tahun yang sama (*data dapat dilihat di bps.go.id) output yang dikeluarkan dari sektor pertanian lebih sedikit daripada sektor industri. Ini mengindikasikan bahwa sektor industri lebih pada modal dan sektor pertanian lebih pada padat karya. Sehingga seharusnya pemerintah mengedepankan untuk menarik investor asing maupun domestik untuk berinvestasi di sektor pertanian dari pada di sektor industri yang lebih condong pada padat modal dan kurang menyerap tenaga kerja. Sehingga Indonesia tidak mengalami deficit pangan sekaligus net importer bahan pangan.
Berdasarkan pemikiran diatas menyimpulkan bahwa kebijakan mobil murah LCGC yang dikeluarkan pemerintah akan menimbulkan dan menambah permasalahan yang belum dapat diselesaikan di berbagai ibukota provinsi, mobil murah LCGC yang dimaksut masih sama konsepnya dengan mobil biasa yang diproduksi sebelum kebijakan tersebut keluar, selain itu kebijakan mobil murah LCGC tidak memberi perlindungan pada pengguna transportasi umum yang sudah ada, malah yang ada para pengguna transportasi umum akan berbalik menggunakan kendaraan pribadi karena lebih murah dan dapat dijangkau.
Dari sisi investasi dapat dilihat bahwa pemerintah hanya mengejar petumbuhan ekonomi dengan mengeluarkan ijin produksi mobil murah LCGC, bukan pembangunan ekonomi, karena pertumbuhan ekonomi disini hanyalah angka-angka saja yang berasal dari output yang dikeluarkan oleh sektor industri  yang lebih besar dari pada sektor pertanian, namun sektor pertanian dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja, sedangkan pembangunan ekonomi akan mencakup berbagai aspek, mulai manusia hingga bidang makro ekonomi secara merata(IPM, AHH, rendahnya tingkat kesenjangan dan kemiskinan). sehingga seharusnya pemerintah lebih memfoskuskan investasinya di sektor pertanian, dimana sektor yang memiliki tenaga kerja yang paling besar, jumlah penduduk miskin terbesar ada pada sektor ini, dan output yang dihasilkan oleh sektor ni terus terjadi penurunan, hal ini berbanding negatif dengan jumlah tenaga kerja yang diserap. Masuknya investasi disktor pertanian diharapkan akan meningkatkan pembangunan yang menyeluruh hingga berbagai aspek.

1 komentar:

ianthinavalera mengatakan...

The Best 10 Casinos in the Philippines - SBOJAON.NET
Casino Games 바카라주소 in 바카라 3 만 쿠폰 the Philippines · 1. SBOBET Casino 실시간 배당 · 2. PLAY'N GO · 검증 사이트 먹튀 랭크 3. TAB Casino · 4. VICI Casino e스포츠 · 5. VICI Casino · 6. CASINO MELBOURNE.

Posting Komentar

Copyright 2009 Intan Maulidina Handayani. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates