RSS

13 Tips Manajemen Waktu yang Akan Merubah Hidup Anda




13 Tips Manajemen Waktu yang Akan Merubah Hidup Anda



Jika anda ingin membuat perubahan nyata dalam hidup anda, anda harus terlebih dahulu memulai dengan belajar bagaimana secara efisien mengelola waktu anda. Siapa pun yang mengetahui bagaimana mengelola waktu, akan juga mengetahui bagaimana mengelola hidup. Manajemen waktu yang baik adalah tentang prioritas yang tepat, baru setelah itu tercipta manajemen yang tepat untuk hidup anda. Kualitas hidup anda tergantung pada manajemen yang cerdas dari waktu anda dan bukan oleh jumlah energi yang anda konsumsi pada apa yang anda lakukan.
Apakah anda selalu merasa kehabisan waktu dan anda tidak dapat melakukan apa yang dijadwalkan?
Apakah anda selalu merasa bahwa anda tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri?
Apakah anda merasa bahwa anda hidup dan bekerja di lingkungan yang penuh tekanan tanpa hasil positif?
Jika jawaban untuk salah satu pertanyaan di atas adalah YA, maka sudah saatnya untuk mengubah hidup anda dan mulai menghabiskan waktu anda dengan bijaksana dan efisien. Anda harus berjanji pada diri anda sendiri bahwa anda akan menjadi lebih terorganisasi dan fokus pada tujuan anda dan bahwa anda akan menggunakan waktu untuk kebaikan anda sendiri.
1.      Menguasai daftar hal-hal yang harus anda lakukan (to-do lists)
To-do lists yang baik dan efisien haruslah mencakup tugas-tugas dan kegiatan anda saat ini serta tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Untuk setiap item dalam daftar, anda harus menentukan kapan dan berapa banyak waktu yang anda butuhkan untuk menyelesaikannya. Tugas yang berulang dapat direncanakan untuk hari-hari tertentu di mana anda memiliki waktu yang tepat untuk menyelesaikannya.
Anda tidak boleh meremehkan pentingnya perencanaan tugas-tugas anda. Sebuah rencana yang baik dan akurat dapat memberikan anda kontrol yang besar dari waktu anda. Anda harus menyadari apa yang terpenting bagi anda dan menempatkannya pada urutan atas di daftar anda.

2.      Buat rencana SMART (Specific-Measureable-Achievable-Reasonable-Timeline)
Rencanakan tugas yang paling sulit di awal setiap minggu sehingga anda akan lebih santai menjelang akhir minggu dan sebelum akhir pekan. Tugas yang sulit lebih baik dijadwalkan di awal minggu (Senin atau Selasa), sementara tugas-tugas yang lebih mekanis atau rutin di sekitar pertengahan minggu, dan mendekati akhir minggu (Kamis dan Jumat) waktu anda bisa sedikit lebih bebas dan santai karena di kedua hari ini telah menumpuk kelelahan dan stres sebagai akibat dari pekerjaan di hari-hari sebelumnya.

3.      Belajarlah untuk mengatur prioritas anda
Anda harus belajar bagaimana secara efisien mengatur prioritas-prioritas anda. Tugas yang paling penting harus berada di peringkat lebih tinggi dalam daftar. Cobalah untuk menerapkan prinsip Pareto di mana 80 % dari prestasi anda dihasilkan dengan melakukan 20 % usaha anda. Dengan kata lain, cobalah untuk bekerja cerdas dan sederhana. Jangan mengabaikan tugas-tugas penting anda untuk mencapai hasil yang tidak signifikan.

4.      Kunci manajemen waktu yang sukses adalah delegasi
Kunci sukses manajemen waktu adalah delegasi. Jangan mencoba untuk menyelesaikan semua tugas sendirian. Kenali mana tugas yang dapat diselesaikan oleh orang lain dan delegasikan pekerjaan tersebut kepada mereka. Ini adalah satu-satunya cara dimana anda dapat memiliki waktu yang diperlukan untuk menangani tugas-tugas yang benar-benar penting bagi anda. Pada saat yang sama, apa yang anda pilih untuk dikerjakan, lakukanlah dengan benar pertama kalinya demi menghemat waktu karena mengerjakan pekerjaan berulang. Pengalaman menunjukkan bahwa waktu yang anda perlukan untuk mengulang pekerjaan anda akan lebih banyak dihabiskan dibanding waktu yang anda perlukan untuk mengerjakan pekerjaan secara benar dari awal. Delegasi adalah seni yang dapat memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang harus melakukan banyak kegiatan.

5.      Jangan takut untuk mengatakan ‘TIDAK’
Anda harus belajar untuk sekali-sekali mengatakan TIDAK dan menolak tugas-tugas yang tidak dapat anda lakukan. Jika anda kehabisan waktu dan merasa stres, maka lebih baik untuk menolak undangan pergi makan siang atau makan malam keluarga. Anda harus menyadari bahwa anda tidak dalam kewajiban untuk mempersingkat segalanya dalam sekejap. Anda harus belajar untuk memilih tugas yang anda benar-benar ingin lakukan atau yang perlu diselesaikan.

6.      Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil
Teknik lain yang akan membantu anda dalam manajemen waktu adalah dengan memecah tugas-tugas panjang yang biasanya anda tidak ingin melakukannya atau terlalu sulit menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini akan mengelola baik stres maupun waktu anda. Anda misalnya, dapat meluangkan waktu 10 menit setiap hari untuk bekerja pada tugas yang tidak menyenangkan atau panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, secara bertahap anda akan memiliki beberapa kemajuan, anda akan merasa lebih baik dan pada akhirnya anda akan dapat menyelesaikan aktifitas dengan cepat daripada terus menerus menunda hal tersebut.

7.      Perfeksionisme membutuhkan waktu
Anda harus mencoba menghindari kesempurnaan. Berkutat tanpa akhir dalam mencari kesempurnaan untuk hal-hal sepele adalah buang-buang waktu dan tidak akan memberikan anda cukup waktu untuk menangani tugas-tugas yang lebih berguna dan mungkin lebih menyenangkan.

8.      Kenali waktu dimana anda lebih produktif
Adalah normal bahwa kinerja Anda tidak sama sepanjang waktu. Ada saat-saat dimana anda lebih produktif sementara di saat lain produktivitas anda menurun karena berbagai alasan. Fase ini dapat terjadi pada hari yang sama. Dengan asumsi bahwa anda bekerja 8 jam sehari, ini memberi anda sekitar 1.800 jam kerja per tahun. Temukan periode waktu dimana anda lebih produktif dan di saat tersebut cobalah untuk menangani tugas yang paling sulit.

9.      Cobalah untuk tidak menunda hal-hal untuk nanti
Anda perlu belajar untuk mengatasi setiap tugas dan masalah ketika perlu ditangani. Cobalah untuk tidak menunda kegiatan untuk lain waktu, karena di bawah tekanan waktu anda lebih mungkin untuk melakukan kekeliruan dan mengambil keputusan yang salah.

10.  Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian anda
Selama jam kerja, cobalah untuk menemukan saat-saat di mana tidak ada yang bisa mengganggu anda melakukan aktivitas. Jika anda memiliki kebijakan pintu terbuka, anda mungkin harus menutupnya sesekali. Jika seseorang datang ke kantor anda ketika anda memiliki tugas yang harus diselesaikan, tolaklah secara lembut permintaannya dan jadwalkan waktu lain untuk bertemu dengan mereka.

11.  Jangan lupa diri anda sendiri
Ketika anda membuat rencana, jangan lupa menyertakan kegiatan yang berkaitan dengan kesenangan dan waktu istirahat untuk anda sendiri. Selama waktu ini, pastikan bahwa anda benar-benar berhenti dari pekerjaan anda, santailah dan isi ulang baterai anda. Jika diperlukan cobalah untuk tidur selama setengah jam dan selama waktu itu lakukan sesuatu yang anda sukai dan membuat anda tenang. Setengah jam memang tidak membuat perbedaan dalam tidur anda, tetapi dapat memberikan kepuasan dan mempersiapkan anda lebih baik di hari berikutnya. Beri penghargaan untuk diri anda sendiri ketika anda berhasil menyelesaikan pekerjaan yang melelahkan.

12.  Menganalisa dimana anda menghabiskan waktu anda
Untuk dapat mengoptimalkan waktu anda lebih baik, anda harus terlebih dahulu memahami di mana anda menghabiskan waktu anda. Untuk melakukan itu, anda dapat menggunakan log (catatan rekaman) untuk merekam aktivitas anda. Anda harus melakukan itu selama 2-3 minggu. Dalam log, anda harus mencatat semua yang anda lakukan per jam ketika anda terjaga, berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk setiap tugas, aktivitas, pertemuan dan berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk istirahat dan tidur. Setelah anda memiliki informasi ini di log, anda dapat mulai menganalisa di mana anda menghabiskan waktu anda dan buatlah perubahan yang diperlukan untuk mengoptimalkan waktu anda. Anda harus fokus pada kegiatan yang paling penting untuk diselesaikan. Hindari kegiatan atau tugas yang tidak memberikan nilai tambah. Sebagai contoh, setelah dilihat pada log anda, anda melakukan pengecekan email sebanyak 10 kali dalam sehari; anda harus meminimalkan menjadi hanya beberapa kali per hari.

13.  Selalu rencanakan waktu untuk kegiatan tak terduga
Masukkan dalam rencana anda waktu ekstra untuk tugas-tugas dan kegiatan tak terduga. Revisi rencana anda secara teratur dan alokasikan waktu untuk kegiatan tak terduga. Hal-hal yang beresiko akan memakan waktu anda misalnya masalah dengan PC anda, dan miliki solusi alternatif yang untuk mengatasinya.
Manajemen waktu adalah suatu keterampilan yang memerlukan waktu untuk menguasainya sehingga mulailah bekerja dengannya! Pada akhirnya, manajemen waktu akan memberi anda waktu tambahan yang anda butuhkan untuk dapat menikmati apa yang paling penting bagi anda dan mengubah hidup anda menjadi lebih baik.

Persiapan Masuk Dunia Kerja



Persiapan Masuk Dunia Kerja


Semester-semester akhir merupakan waktu yang cukup membuat galau bagi banyak mahasiswa. Selain tengah mengupayakan kelulusan, para mahasiswa juga mulai dipusingkan tentang rencana memasuki dunia kerja dan meniti karir nantinya.
Agar tetap percaya diri dan bersemangat mempersiapkan diri memasuki kehidupan pascakuliah, berikut adalah lima tips berikut.
1.      Mencari pengalaman kerja       
Jam kuliah mahasiswa tingkat akhir umumnya tidak sebanyak ketika di semester-semster awal dan pertengahan. Daripada menyia-nyiakan waktu luang yang ada di sela-sela sesi kuliah yang tidak seberapa banyaknya, lebih baik Anda mencoba untuk mulai merasakan pengalaman kerja sejak dini, seperti bekerja paruh waktu dan mengikuti program magang. Banyak perusahaan, institusi, dan proyek komersial membutuhkan tenaga lepas dari kalangan mahasiswa. Info-info mengenai hal tersebut juga kian mudah ditemui, khususnya melalui sebaran di jejaring sosial. Selain memupuk pengalaman di dunia kerja, hal ini juga dapat menjadi sumber tambahan uang saku Anda.

2.      Jangan takut mengeluarkan ide           
Ketika Anda berhasil memperoleh kesempatan magang atau menjadi tenaga kerja lepas, maka manfaatkan pula hal tersebut untuk mengembangkan potensi Anda. Berbagi dan bertukar pikiran dengan rekan kerja adalah hal yang sangat disarankan.
Selain mendapatkan banyak informasi baru, Anda juga berkesempatan untuk menyampaikan ide-ide Anda ke dalam komunikasi tersebut. Jika ide-ide Anda menarik dan dinilai positif, bukan tidak mungkin sepak terjang Anda akan diperhitungkan sebagai target emas oleh perusahaan atau instansi terkait.

3.      Jangan takut bertanya mengapa          
Selain berani menyumbangkan ide, Anda juga sebaiknya belajar untuk berani bersikap kritis terhadap hal-hal yang membuat Anda ragu ketika tengah menjalani magang atau kerja lepas.
Hal ini bukan berarti membuat Anda menjadi sosok yang hanya bisa bertanya terus-menerus, melainkan melatih diri untuk dapat bersikap teliti dan cermat dalam bekerja. Lebih dari itu, dengan bersikap kritis, Anda juga akan cepat belajar untuk mencintai pekerjaan yang Anda lakukan serta berlaku profesional untuknya.

4.      Bersikap insiatif 
Inisiatif dalam hal ini adalah bagaimana mengupayakan diri untuk tampil cemerlang dalam bekerja. Sebagai contoh Anda dapat menunjukkan pemecahan masalah di tempat kerja Anda dengan kepala dingin, dan dengan sendirinya atasan serta rekan kerja akan menunjukkan apresiasinya pada Anda.
Namun perlu diingat untuk tidak terlalu jauh dalam bertindak dan merasa bahwa Anda perlu terus memutuskan sikap seorang diri dalam bekerja. Hal terburuk yang akan terjadi jika Anda terlalu inisiatif adalah overlap atau melewati batas tanggung jawab pekerjaan Anda.

5.      Perluas jejaring Anda    
Tidak perlu menunggu hingga benar-benar lulus dari kuliah untuk bergabung dengan LinkedIN atau beragam situs jejaring profesional lainnya. Mulailah untuk mencatat pengalaman kerja Anda secara terperinci di situs-situs profesional tersebut, baik sebagai anak magang, pekerja lepas, maupun pengalaman dalam menangani proyek atau acara.
Selain itu, mulailah untuk menjalin relasi dengan rekan-rekan kerja yang Anda temui, baik di kantor ataupun ketika bertemu dalam kesempatan tertentu. Jalinlah sebaik mungkin komunikasi dengan mereka karena hal ini akan membantu Anda dalam melapangkan jalan dalam meniti karir ke depannya.

Ayo Berwirausaha!



Sampai Kapan Jadi Pekerja? Ayo Berwirausaha!
Kebutuhan hidup adalah salah satu alasan manusia  dalam mencari kerja. Memiliki mimpi bekerja di suatu perusahaan yang bonafit. Berdandan rapih memakai kemeja, dasi yang melingkar di leher, celana bahan yang rapih dan sepatu hitam yang mengkilat. Sejenak bila dibayangkan terlihat mewah kalo istilah anak muda sekarang “WEW”.   Banyak loh anak muda sekarang yang bermimpi menjadi seorang karyawan, padahal di memiliki gelar sarjana. Disini saya bukannya mengajarkan anda untuk malas bekerja dan berusaha. Jangan karena artikel saya anda beralasan untuk tidak mau mencari kerja. Tapi, memang saya akan sedikit meracuni anda untuk tidak mencari kerja terus menerus melainkan andalah yang akan membuka lapangan kerja itu.
Anak muda jaman sekarang sebenarnya sangat kreatif tapi sayangnya mereka tidak berani mengekspresikannya. Mereka lebih berani berkelahi dibandingkan harus membangun sebuah usaha. Alasan yang menjadi peringkat utama mereka takut membangun usaha adalah “tidak adanya modal”. Modal itu sebenarnya bukan sebuah penghalang dalam berusaha yang terpenting adalah “NIAT”. Mereka yang beralasan tidak memiliki modal dalam memulai usaha sebenarnya mereka adalah orang yang tidak memiliki niat/kemauan. Padahal memulai usaha itu mudah dibandingkan memulai mencari kerja. Tapi kebanyakan anak muda lebih senang mencari kerja dibanding mencari peluang usaha. Bedanya apa coba mencari kerja dengan mencari peluang usaha? sama – sama keluar modal. Walaupun mencari kerja mungkin modal yang keluar sedikit, tapi masa iya mao terus – terusan kerja dibawah perintah orang? Iya kalo diperintah doang, kalo sering diomelin juga gimana? Yang ada emosi dalam bekerja.
Tapi saya tidak bermaksud merendahkan seorang pekerja. Tapi bila anda seorang pekerja, jadilah pekerja yang pandai. Maksudnya pekerja pandai adalah cernalah ilmu – ilmu dari perusahaaan/tempat anda bekerja sekarang, kumpulkan modal dan buka sebuah usaha dari ilmu yang anda peroleh. Apakah itu curang? Saya kira tidak. Selama kita bersaing dengan cara yang sehat dan tidak saling menjatuhkan. Dan kebanyakan pekerja – pekerja pandai ini pensiun dini dan menekuni usaha mereka. Karena mereka tahu menjadi seorang pekerja itu untuk prospek ke depannya kurang menjanjikan. Bayangkan bila anda hanya menekuni pekerjaan anda sebagai pekerja walaupun jabatan anda sekarang manager, kelak ketika pensiun anda paling akan membuka sebuah warung/toko. Sungguh sudah terlambat jiwa wirausahanya.
Memang seorang pekerja terlihat gagah dengan dandanan yang rapih dibanding seorang pemilik usaha ketok majik yang dekil. Tapi liat kedepanya mana yang terpenting? Penampilan atau pendapatan? Mungkin seorang pekerja ketika memulai bekerja  menerima upah sekian juta dibanding perintis usaha yang baru menerima pendapatan sekian ratus ribu sebulan. Tapi bila ditekuni dan kualitas usahanya bagus mungkin dari sekian ratus ribu menjadi sekian ratus juta. Tapi kan itu hanya usaha ketok majik, masa iya bisa memperoleh laba sampai ratusan juta? “Jangan pernah meremehkan jenis usaha apa pun”. Tau minuman the botol sosro atau minuman mineral aqua? Itu sebuah usaha yang sederhana loh dimana pak Sosro menjual teh di dalam botol dan pak Tirto menjual air mineral di dalam botol juga. Sederhana kan konsepnya, tapi lihat sekarang sebesar apa perusahaannya?

Hal – hal yang diperhatikan dalam usaha :
1.      Kemauan yang keras dan pantang menyerah, sangat dibutuhkan karena dalam berwira usaha tidak selalu mengalami keuntungan dan kadang sedikit merugi dan dibutuhkan mental yang kuat dalam kasus ini
2.      Rekan atau relasi, salah satu yang sangat dibutuhkan guna kemajuan usaha anda. Relasi tidak harus dia yang dapat memberikan modal tapi usahakan relasi anda memiliki relasi yang banyak pula. Karena terkadang relasi itu menjadi media promosi yang baik bahkan efisien loh
3.      Kreatif dalam menjalankan usaha, misalnya pemberian harga promosi atau sedikit potongan harga di kurun waktu tertentu
4.      Explore kemampuan anda dan rekan anda sebelem menentukan usaha, karena kebanyakan sebuah usaha yang sukses adalah usaha yang dijalankan sesuai dengan kemampuan dan hobby
5.      Modal, menjadi hal terakhir bagi saya dan kebanyakan orang mengutamakan modal dan itu adalah sebuah kesalahan.  Mengapa demikian? Karena tidak semua usaha memerlukan modal dari 0 (nol)dan modal tidak harus berupa nilai rupiah tapi bisa juga dari barang yang anda miliki sekarang. Menurut saya modal adalah apa yang anda miliki sekarang, karena dalam merintis usaha modal harus berupa hal yang efisien
Hanya ini yang saya dapat bagi kepada anda semoga bermanfaat. Say juga seorang perintis usaha kecil – kecilan bersama rekan – rekan saya dan usaha kami tidak memerlukan modal yang banyak kok. Walaupun pendapatan kami belum stabil tapi kami masih mampu membayar sewa kamar senilai 1.2 jt/per bulan dan mencicil beberapa keperluan usaha kami. Jadi apa lagi yang dipirkan dalam memulai usaha? Udah ga jaman mikirin modal dan udah ga jaman juga jadi eksekutif muda yang lagi tren itu pengusaha muda. Ayo anak muda! Jadilah pengusaha bukan pekerja!

Berproses Dan Mau Berubah



Berproses dan Mau Berubah
Ketika seorang Muslimah berniat menggunakan hijab, seharusnya dia pun memahami kaidah-kaidah yang berlaku dalam ajaran agama. Namun, tak pelak, motivasi tiap orang untuk menutup aurat boleh jadi berbeda-beda. Ada yang karena faktor keluarga, ada pula yang dipicu lingkungan sekitarnya.           

Terlebih, untuk wanita yang memang tidak bisa dipisahkan dari fashion dan berhias. "Sebenarnya, jika ada yang berhijab karena terseret arus tren fashion, sudah merupakan awal yang positif, namun alangkah baiknya apabila diikuti dengan pemahaman tentang ilmu agama dan perbaikan akhlak," ujar desainer busana Muslim, Irna Mutiara.           

Namun, perlu diperhatikan bersolek atau berhias tidak boleh terlalu berlebihan. Karena dalam Islam tujuan berhias bukan untuk menarik lawan jenis, melainkan agar terlihat rapi dan bersahaja.

Kendati begitu, dia tidak memungkiri bahwa biasanya busana Muslim yang dipilih merupakan busana favorit masing-masing, mulai dari warna atau modelnya. Tak heran jika ada sebagian dari mereka yang memakai baju Muslim tidak sesuai dengan kaidah.  

Menurut Irna, setelah berhijab, seorang Muslimah hendaknya tidak berhenti untuk belajar dan mendalami ilmu agama. Hal ini sangat penting agar kita bisa memahami esensi berhijab sehingga nantinya dapat memiliki akhlak yang lebih baik. Apabila seorang Muslimah dapat memberikan contoh yang baik kepada publik, nilai kebaikannya akan meningkat dan akan lebih dihargai.

Berhijab memang merupakan sebuah proses dan setiap Muslimah yang sudah berhijab seharusnya lebih berhati-hati dalam bersikap di hadapan umum serta harus bisa menjaga akhlaknya dengan baik. Apabila mereka bisa memberikan contoh yang baik, masyarakat juga akan menghargai.           

Yang tidak kalah penting juga, kita harus terus memperbaiki diri dan memberikan contoh yang baik kepada publik. Irna mengatakan, banyak cara untuk melakukan sebuah dakwah dan menyampaikan kebaikan, salah satunya lewat busana. Bisa dibilang, fashion merupakan salah satu cara syiar yang paling ringan, namun memberikan dampak dan amalan yang cukup besar bagi publik.           

Menggunakan hijab memang tidak boleh asal-asalan karena dalam Islam terdapat kaidah-kaidah yang sudah diatur. "Kalau kita paham esensi berhijab, insya Allah bisa terlihat cantik luar dan dalam," kata Irna.        


***
Trendi Boleh Saja, Asal...    

Ketika memutuskan untuk menggunakan hijab, ada baiknya kita juga mulai mempelajari aturan busana sesuai ajaran Islam. Nah, untuk Muslimah memang tidak diperkenankan menggunakan pakaian yang terlalu tipis atau ketat.    

Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan pakaian yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya.        

Keduanya dilarang karena akan menarik perhatian bagi lawan jenis. Tampil modis dengan busana yang penuh warna boleh-boleh saja, asalkan tidak terlalu berlebihan dan tetap memperhatikan kaidah Islam.  

Bagi Chyntia Andarinie, perkembangan industri fashion Muslim membawa dampak positi, karena banyak anak muda yang mulai berhijab. Selain itu, gaya busana wanita Muslimah masa kini tak lagi monoton dan sudah lebih trendi serta modis. Akan tetapi, para generasi muda yang berjilbab juga harus kembali ke kaidah dan ajaran Islam.        
"Fashionable boleh-boleh aja, yang penting tetap syar’i dan sesuai dengan ajaran agama," ujar mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.     

Chyntia mengaku telah menggunakan hijab sejak duduk di bangku kuliah. Hampir semua keluarganya mengenakan hijab. Keputusannya untuk menutup aurat semata-mata dilakukan atas kesadaran yang muncul dari dalam dirinya. Sebagai sesama Muslim sebaiknya tidak usah saling menghakimi apabila ada yang memakai busana atau hijab tidak sesuai dengan kaidah.

Justru, seharusnya bisa saling mengingatkan untuk bersama-sama menjadi pribadi yang lebih baik. Karena, berhijab merupakan sebuah proses panjang untuk membuat akhlak menjadi lebih baik dengan tidak pernah berhenti belajar dan saling mengingatkan.      

Setelah menggunakan hijab, bukan berarti wanita Muslimah berhenti untuk memperbaiki diri. Menurut Chyntia, agar bisa memakai hijab yang syar’i dan sesuai tuntunan ajaran Islam, memang membutuhkan proses. Ketika awal berhijab, ada beberapa orang yang belum bisa langsung memakai hijab panjang.     

Namun, tidak menutup kemungkinan sejumlah anak muda langsung menggunakan hijab panjang saat pertama kali berhijab. Chyntia mengatakan, berhijab memang sebuah kewajiban bagi Muslimah, tetapi hal tersebut tidak bisa dipaksakan. Segala amalan dan niat untuk menutup aurat dikembalikan ke individu masing-masing dan hanya Sang Pencipta yang bisa menilai.    

"Berhijab tidak bisa dengan paksaan karena nanti menjalaninya malah enggak ikhlas," kata mahasiswi jurusan komunikasi tersebut.  

Agar memakai busana Muslim tidak terlalu monoton, Cynthia menyarankan agar berani bermain dengan warna dan disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Selain itu, berbusana Muslim harus sewajarnya saja serta tidak terlalu berlebihan. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam berbusana juga memegang peranan penting agar Muslimah tampil lebih bersahaja.       

***
Tips Trik       

Untuk tampil berhijab yang syar’i dan tetap modis, sebenarnya bukan hal yang sulit. Sesuaikan dengan kaidah berbusana Muslim yang benar. Sesuaikan pula dengan kepribadian dan aktivitas sehingga kita bisa menentukan gaya berhijab yang pas untuk sehari-hari. Kalau masih bingung juga, coba deh tips dan trik dari sejumlah desainer Muslim berikut ini.

*Sesuai kaidah          
Aturan pertama yang perlu diingat, yakni berbusana Muslim harus menutup seluruh aurat, tidak ketat, tidak tembus pandang, serta jilbab yang dikenakan menutupi bagian dada. Ada baiknya aturan inilah yang diingat ketika kita mengenakan busana Muslim. 

*Tidak berlebihan    
Lebih asyik lagi jika busana yang kita pilih simpel dan tidak berlebihan. Ketika tampil berlebihan, bisa jadi kita akan menarik perhatian banyak orang. Nah, disarankan agar memilih jenis busana dan warna yang sederhana saja, namun tetap nyaman dan pede kita kenakan.

*Padu padan

Agar memudahkan berbusana, ada baiknya memiliki sejumlah item yang memungkinkan untuk dipadupadankan. Misalnya saja, memiliki kardigan, rompi, syal, atau busana dengan warna polos yang mudah dikombinasikan dengan jenis busana lain yang bermotif.         

*Aksesori

Menggunakan aksesori juga membantu untuk membuat kita lebih nyaman berbusana. Aksesori juga dapat digunakan untuk mengalihkan fokus perhatian dari bagian tubuh. Misalnya, saja menggunakan bros atau kalung panjang yang digunakan di atas kerudung yang menutupi bagian dada.

*Material yang nyaman       

Pemilihan material atau bahan busana turut membantu kita lebih nyaman. Misalnya saja, untuk yang senang mengenakan busana kasual, pemilihan bahan, seperti katun atau kaus, bisa membantu membuat nyaman aktivitas sehari-hari. Jangan memilih bahan yang berisiko membuat tembus pandang.           

*Inner

Patut diingat ketika menggunakan inner, seperti legging atau kaus tipis, tetap fungsikan sebagai dalaman saja. Legging tidak digunakan sebagai celana karena lebih berfungsi untuk membantu menutupi aurat, misalnya ketika menggunakan rok atau gamis. Sedangkan, kaus tipis digunakan untuk melapisi busana yang dikhawatirkan bakal tembus pandang atau terlalu pendek.

*Video dan buku tutorial    
Bosan dengan gaya berhijab yang itu-itu saja? Mulai dengan rajin-rajin cari literatur atau browsing video tutorial tentang hijab yang gaya. Tentunya, jangan asal gaya, tetapi mesti menutup aurat dan membuat kita nyaman.       

Copyright 2009 Intan Maulidina Handayani. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates