TRANSLASI
MATA UANG ASING
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Kelas :
4EB03
Disusun
oleh : Intan
Maulidina Handayani (24213439)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Translasi mata uang asing berbeda
dengan konversi mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan satuan unit
moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris
disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik
yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila
dilakukan konversi. Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi
oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam
praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi dengan
perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi internasional bahkan ada
yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger dengan perusahaan
luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai translasi dan
konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk
menyaj,ikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Alasan Melakukan Translasi
Perusahaan dengan kegiatan
operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic maupun luar negeri. Untuk
mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdominasi
dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk
perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kurs nilai tukar variable, yang
digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan
perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat
perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau
perbandingan hasil suatu perusahaan, yang sama dari satu period ke periode lain
sulit dilakukan.
Terdapat tiga alasan tambahan
dilakukannya translasi mata uang asing yaitu :
1. Mencatat translasi mata uang asing
2. Memperhitungkan efeknya perusahaan
terhadap translasi mata uang asing
3. Berkomunikasi dengan peminat saham
asing
Seperti halnya dengan konsolidasi,
transaksi dalam mata uang asing, seperti pembelian barang dagang dari China
oleh sebuah importer dari Kanada, harus ditranslasikan karena laporan keuangan
tidak dapat disusun dari akun-akun yang dinyatakan dalam lebih dari satu mata
uang. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang
asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai
tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga
berubah. Pengukuran risiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode
translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
2.2
Latar Belakang Dan Terminologi
Translasi mata uang asing tidak sama
dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang
asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter,seperti halnya
sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam
nilai ekuivalen dolar AS. Mata uang pada perdagangan negara-negara utama dibeli
atau dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan perantara
keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional
dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan
konversi.
Transaksi mata uang asing terjadi
pada pasar spot, forward atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot
umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja.
1. Kurs pada pasar spot dipengaruhi
oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan
suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap nilai tukar di masa yang akan datang.
2. Transaksi pada pasar forward adalah
perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke
dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar
forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Premi
Forward (potongan) = Kurs Forward- Kurs Spot/Kurs Spot x 12/n
Ket
: n = Jumlah bulan dalam kontrak pasar forward
3. Transaksi swap melibatkan
pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian
forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan
transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih
tinggi di sutu Negara asing, sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri
terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai valuta asing.
Jika kurs nilai tukar relative
stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan
rinci atau kaki menjadi ekuivalennya dalam unit metric. Namun demikian, kurs
nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang Negara –negara industry maju
menemukan nilainya secar bebas dalam pasar mata uang. Nilai tukar yang
berfluktuasi sering khusus terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa
Negara di Asia. Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang
dapat digunakan dalam proses translasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian
mata uang asing.
2.3
Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi berikut ini
digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata
uang domestic, antara lain :
1. Kurs sekarangadalah kurs nilai tukar pada saat
tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historisadalah kurs nilai tukar pada saat
suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban
dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
3. Kurs rata-ratayaitu rata-rata sederhana atau
tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar
historis dibandingkan dengan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan
ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing. Kurs nilai tukar
historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam
mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.
Terdapat dua tipe penyesuaian
transaksi, antara lain :
1. Gains and losses settled
transactions ( keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun
nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada
pencapaian.
2. Gains or losses unsettled
transaction (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat
laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
2.4
Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah
proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan
mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.Perusahaan yang beroperasi secara internasioanal menggunakan
berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan, dan beban yang
dinyatakan dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic.
Metode translasi ini dapat
dikualifikasikan menjadi dua jenis : metode yang menggunakan kurs tunggal untuk
menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam
mata uang domestic dan metode menggunakan berbagai macam kurs.
1. Metode Nilai Tukar tunggal
Metode nilai tukar tunggal , yang
diketahui juga sebagai metode kurs saat ini, telah lama populer di EropaMetode
ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu,
terhadap semua saham dan utang asing. Pada metode ini, laporan keuangan
operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri.
2. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda
mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya
1. Metode
Current-Noncurrent
aktiva lancar dan kewajiban lancar
anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk
prusahaannya berdasarkan kurs sekarang. Aktiva dan kewajiban tidak lancar
ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laba rugi ( kecuali
penyusutan) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku. Beban
depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat
saat aktiva tersebut diperoleh. Metode ini tidak mempertimbangkan unsur
ekonomis.
2. Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode ini menggunakan skema
klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non moneter
ditranslasikan dalam kurs historis.
3. Metode Kurs
Sementara
Dengan metode ini, translasi mata
uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya
mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini, item moneter seperti kas,
piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu Item nonmoneter
ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini
memberikan banyak keuntungan dan kerugian
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, perlakuan
akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur
translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mta
uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan dengan pendekatan
hybrid pada keduanya yaitu :
1. Penangguhan
2. Penangguhan dan Amortisasi
3. Penangguhan sebagian
4. Tidak ada penangguhan
2.5
Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi mata uang asing
telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas
operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional
1. Pra-1965
Sebelum
1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh
Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut
mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi
ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang
ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.
2. 1965-1975
ARB No.43 memperoleh
beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan
khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh,
translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing
pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board
opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan
pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43
3. 1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode
pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting
Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini
secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS
dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8
ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis,
banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan
perusahaan.
4. 1981-sekarang
Pada
bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan
pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting
dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial
Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
BAB III
KESIMPULAN
Perusahaan dengan kegiatan
operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic maupun luar negeri. Untuk
mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdominasi
dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk
perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya disebut sebagai translasi. Banyak permasalahan yang berhubungan
dengan tranlasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang
asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai tukar
dikombinasikan dengan perbedaan antara metode tranlasi mata uang asing dan
penanganan terhadap tranlasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin
mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Ataupun perbandingan dalam satu perusahaan dari periode
satu dengan periode lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://infinitelyworld.blogspot.co.id/2015/05/akuntansi-internasional-translasi-mata.html
https://fahrunisa10.wordpress.com/2016/04/23/bab-5-translasi-mata-uang-asing-i-ii/
https://fahrunisa10.wordpress.com/2016/04/23/bab-5-translasi-mata-uang-asing-i-ii/
Frederick D.S. Choi, dan Gary K.
Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat, 2005
0 komentar:
Posting Komentar